POSITIVISME AUGUSTE COMTE
Makalah ini Dibuat Guna Memenuhi
Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Drs.Usman,SS
OLEH:
MUHAMMAD TASDIK (10411073)
PAI-2
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALI
JAGA
YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
belakang
Ketika itu didunia barat telah terbiasa membagi
tahapan sejarah pemikiran menjadi tiga periode yaitu :
Pertama
acient atau zaman Kuno menurut zaman ini terdapat kemajuan manusia.
Kedua zaman
medieval atau pertengahan, yakni zaman dimana alam
pikiran dikungkung atau didominasi oleh gereja. Selain itu kebebasan berpikiran
sangat terbatas. Perkembangan sain sangat sulit perkembangan filsafat
tersendat-sendat.
Ketiga
zaman Modern yakni zaman sesudah abad pertengahan berakhir
hingga sekarang.
Namun batas yang jelas tentang kapan
pertengahan berakhir sulit ditentukan. Zaman modern sangat dinanti-nanti oleh
banyak pemikir mana kala mereka mengingat zaman kuno ketika peradapan begitu
bebas, pemikiran tidak dikekang oleh tekanan-tekanan diluar dirinya. Kondisi
seperti itulah yang hendak dihidupkan
kembali pada zaman modern. Mereka selalu menaati zaman modern sebagai
alternative sebagai zaman yang tepat untuk menuangkan dengan bebas segala
pemikirannya.
Ciri-ciri pemikiran filsafat modern antara lai
ingin menghidupkan kembali Rasionalisme keilmuan subjektivisme, humanisme dan
lepas dari dominasi agama(gereja). Seiring berjalannya waktu maka muncul aliran
aliran filsafat seperti Renaissance, Rasionalisme, idealisme, empirisme , kriticsisme,
kantianisme, pragmatisme, eksistensialisme, positivisme, matrialisme, Marxisme,
dan anti theisme dan atheisme.
Dalam
makalah ini kita akan membahas aliran positivisme yang merupakan aliran
filsafat yang lahir pada abad ke 19 dan tokoh pemikirnya adalah Auguste Comte.
Aliran
positivis dalam filsafat tumbuh subur pada abad ke 19 ketika empirisme
mendominasi. Positivisme lahir dan berkembang dibawah naungan empirisme.
Materialisme positivis, karena itu
menyerang mati-matian filsafat dan subjek-subjek metafisikanya.
Materialisme positive tidak hanya menyerang filsafat metafisika dengan
tuduhan-tuduhan seperti biasa yang dilontarkan pendukung-pendukung doktrin
empirical. Positivisme merupakan aliran yang tidak berdiri sendiri melainkan Ia
hanya menyempurnakan Empirisme dan Rassionalisme yang bekerja sama. Dalam hal
ini positivisme mencoba beberapa perbaikan.
A.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana riwayat hidup Auguste Comte?
2.
Bagaimana pemikiran Auguste Comte mengenai positivisme?
3.
Bagaimana Pengaruh Positivisme Auguste Comte?
4.
Bagaimana Kritikan atas Pemekiran Positivisme
Auguste Comte?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Riwayat Hidup Auguste Comte
Auguste Comte, yang bernama lengkap Isidore
Marie Auguste Francois Xavier Comte, di lahirkan di Montpellier Prancis selatan
pada 17 Januari 1798. Setelah menyelesaikan pendidikan di Lycee Joffre dan
Universitas Montpellier, Comte melanjutkan pendidikannya di Ecole Polytechnique
di Paris. Masa pendidikannya di École Polytechnique dijalani selama dua tahun,
antara 1814-16. Masa dua tahun ini berpengaruh banyak pada pemikiran Comte
selanjutnya. Di lembaga pendidikan ini, Comte mulai meyakini kemampuan dan kegunaan
ilmu-ilmu alam. Pada Agustus 1817 Comte menjadi sekertaris, dan kemudian
menjadi anak angkat, Henri de Saint-Simon, setelah comte di usir dan hidup dari
mengajarkan matematika. Persahabatan ini bertahan hingga setahun sebelum
kematian Saint-Simon pada 1825. Saint-Simon adalah orang yang tidak mau diakui
pengaruh intelektualnya oleh Comte, sekalipun pada kenyataannya pengaruh ini
bahkan terlihat dalam kemiripan karir antara mereka berdua. Selama
kebersamaannya dengan Saint-Simon, dia membaca dan dipengaruhi oleh,
sebagaimana yang diakuinya, Plato, Montesquieu, Hume, Turgot, Condorcet, Kant,
Bonald, dan De Maistre, yang karya-karya mereka kemudian di kompilasi oleh
menjadi dua karya besarnya, the Cours de Philosophie Positive dan Systeme de
Politique Positive. Selama lima belas tahun masa akhir hidupnya, Comte semakin
terpisah dari habitat ilmiahnya dan perdebatan filosofis, karena dia meyakini
dirinya sebagai pembawa agama baru, yakni agama kemanusiaan.
Pada saat Comte tinggal bersama Saint-Simon, dia telah merencanakan publikasi karyanya tentang filsafat positivisme yang diberi judul Plan de Travaux Scientifiques Necessaires pour Reorganiser la Societe (Rencana Studi Ilmiah untuk Pengaturan kembali Masyarakat). Tapi kehidupan akademisnya yang gagal menghalangi penelitiannya. Dari rencana judul bukunya kita bisa melihat kecenderungan utama Comte adalah ilmu sosial.
Secara intelektual, kehidupan Comte dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahapan. Pertama, ketika dia bekerja dan bersahabat dengan Saint-Simon. Pada tahap ini pemikirannya tentang sistem politik baru dimana fungsi pendeta abad pertengahan diganti ilmuwan dan fungsi tentara dialihkan kepada industri. Tahap kedua ialah ketika dia telah menjalani proses pemulihan mental yang disebabkan kehidupan pribadinya yang tidak stabil. Pada tahap inilah, Comte melahirkan karya besarnya tentang filsafat positivisme yang ditulis pada 1830-42. Kehidupan Comte yang berpengaruh luas justru terletak pada separuh awal kehidupannya. Tahap ketiga kehidupan intelektual Comte berlangsung ketika dia menulis A Sytem of Positive Polity antara 1851-54. Dalam perjalanan sejarah, alih-alih dikenal sebagai filosof, Comte lebih dikenal sebagai praktisi ilmu sejarah dan pembela penerapan metode saintifik pada penjelasan dan prediksi tentang institusi dan perilaku sosial. Pada 5 September 1857 tokoh yang sering disebut sebagai bapak sosiologi modern ini meninggal dunia.
Pada saat Comte tinggal bersama Saint-Simon, dia telah merencanakan publikasi karyanya tentang filsafat positivisme yang diberi judul Plan de Travaux Scientifiques Necessaires pour Reorganiser la Societe (Rencana Studi Ilmiah untuk Pengaturan kembali Masyarakat). Tapi kehidupan akademisnya yang gagal menghalangi penelitiannya. Dari rencana judul bukunya kita bisa melihat kecenderungan utama Comte adalah ilmu sosial.
Secara intelektual, kehidupan Comte dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahapan. Pertama, ketika dia bekerja dan bersahabat dengan Saint-Simon. Pada tahap ini pemikirannya tentang sistem politik baru dimana fungsi pendeta abad pertengahan diganti ilmuwan dan fungsi tentara dialihkan kepada industri. Tahap kedua ialah ketika dia telah menjalani proses pemulihan mental yang disebabkan kehidupan pribadinya yang tidak stabil. Pada tahap inilah, Comte melahirkan karya besarnya tentang filsafat positivisme yang ditulis pada 1830-42. Kehidupan Comte yang berpengaruh luas justru terletak pada separuh awal kehidupannya. Tahap ketiga kehidupan intelektual Comte berlangsung ketika dia menulis A Sytem of Positive Polity antara 1851-54. Dalam perjalanan sejarah, alih-alih dikenal sebagai filosof, Comte lebih dikenal sebagai praktisi ilmu sejarah dan pembela penerapan metode saintifik pada penjelasan dan prediksi tentang institusi dan perilaku sosial. Pada 5 September 1857 tokoh yang sering disebut sebagai bapak sosiologi modern ini meninggal dunia.
Auguste Comte
menikah dengan seorang perempuan yang dulunya adalah seorang pelacur bernama
Carroline Massin.seorang wanita yang lama menderita serta menanggung beban
emosional dan ekonomi dengan Comte.setelah Comte ditinggal oleh istrinya, dia
menjadi sengsara dan gila.Kondisi keuangan Comte juga pas-pasan dan hampir
terus menerus hidup miskin. Dia tidak bisa menjamin posisi professional yang di
bayar semestinya oleh perguruan tinggi perancis dan peserta kursus
privatnya.Bahkan di akhir hidupnya dia mengandalkan pemberian orang-orang yang
mengaguminya dan pengikut-pengikut agama humanitasnya.
B.Pengertian Positivisme
Positivisme di
perkenalkan pertama kali oleh Auguste Comte yang tertuang dalam karya utama
Auguste Comte dalam buku yang berudul Cours de philosophic positive,yaitu
kursus tentang filsafat positif yang diterbitkan dalam enam jilid.Selain
itu,karyanya yang pantas disebutkan di sini ialah Discour l’esprit positive yang
artinya pembicaraan tentang jiwa positif.
Positivisme
berasal dari kata “ positif ”. kata” positif “ di sini sama artinya dengan faktual,yaitu
segala sesuatu yang berdasarkan fakta-fakta,menurut positivisme,pengetahuan
kita tidak boleh melebihi fakta-fakta,dengan demikian ilmu pengetahuan empiris
menjadi contoh istimewa dalam bidang pengetahuan.kemudian filsafat pun harus
meneladani contoh itu.Oleh karena itu pulalah,positivisme menolak cabang
filsafat metafisika.menanyakan “hakekat” benda-benda atau penyebab yang
sebenarnya,bagi positivisme tidaklah memiliki arti apa-apa.Ilmu pengetahuan
juga termasuk kedalam filsafat,tetapi hanya menyelidiki fakta-fakta dan
hubungan yang terdapat antara fakta-fakta.Tugas khusus filsafat ialah
mengoordinasikan imu-ilmu pengetahuan yang beragam coraknya.tentu saja maksud
positivisme berkaitan erat dengan apa yang di cita-citakan oleh empirisme
.positivisme juga mengutamakan pengalaman,hanya saja berbeda dengan empirisme
inggris yang menerima pengalaman batiniah atau subjektif sebagai sumer
pengetahuan, positivisme tidak menerima sumber pengetahuan melalui pengalaman
batiniah tersebut. Ia hanyalah mengandalkan fakta-fakta belaka.
C.Pengaruh Positivisme Auguste Comte
Positivisme yang
diperkenalkan oleh Comte berpengaruh pada kehidupan intelektual padaabad ke
19.Di inggris sahabat Comte,Jhon Stuart Milld dengan antusias memperkenalkan
pemikiran Comte,sehingga banyak tokoh di inggris yang mengapresiasi karya
Comte. Di antaranya. G . H. Lewes ,penulis the biographical Histori of
Philosophy dan Comte’s Philosophy Of Siences.Hendri Sidgwick, filosof Cambridge
yang kemudian mengkritisi pandangan-pandangan Comye.Jhon Austin salah satu ahli
yang paling berpengaruh pada abad 19.dan Jhon Morly salah satu politisi
sukses.namun dari orang-orang itu hanya Milld dan Lewes yang secara intelektual
terpengaruh oleh Comte.
Namun Comte baru benar-benar berpengaruh melalui Emile
Durkheim yang pada 1887 merupakan orang pertama yang ditunjuk untuk mengajar
sosiologi, ilmu yang diwariskan Comte, di universitas Prancis. Dia
merekomendasikan karya Comte untuk dibaca oleh mahasiswa sosiologi dan
mendeskripsikannya sebagai ”the best possible intiation into the study of sociology”.
Dari sinilah kemudian Comte dikenal sebagai bapak sosiologi dan pemikirannya
berpengaruh pada perkembangan filsafat secara umum.
D.Kritik atas Positivisme Auguste Comte
Dalam sejarahnya
Positivisme dikritiki karena generalisasi yang dilakukannya terhadap segala
sesuatu dengan mengatakan bahwa semua “proses dapat direduksi menjadi
peristiwa-peristiwa fisiologis,fisika atau kimia ” dan bahwa “proses-proses
social dapat direduksi kedalam hubungan antara tindakan-tindakan individu ” dan
bahwa “organisme biologis dapat direduksi kedalam system fisika “.
Kritik
juga dilancarkan oleh Max Horkheimer dan teoritisi kritis lain. Kritik ini
didasarkan atas dua hal, ketidak tepatan positivisme memahami aksi sosial dan
realitas sosial yang digambarkan positivisme terlalu konservatif dan mendukung
status quo. Kritik pertama berargumen bahwa positivisme secara sistematis gagal
memahami bahwa apa yang mereka sebut sebagai ”fakta-fakta sosial” tidak
benar-benar ada dalam realitas objektif, tapi lebih merupakan produk dari
kesadaran manusia yang dimediasi secara sosial. Positivisme mengabaikan
pengaruh peneliti dalam memahami realitas sosial dan secara salah menggambarkan
objek studinya dengan menjadikan realitas sosial sebagai objek yang eksis
secara objektif dan tidak dipengaruhi oleh orang-orang yang tindakannya
berpengaruh pada kondisi yang diteliti. Kritik kedua menunjuk positivisme tidak
memiliki elemen refleksif yang mendorongnya berkarakter konservatif. Karakter
konservatif ini membuatnya populer di lingkaran politik tertentu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Auguste
Comte dilahirkan di Mountpelier, pada 19
Januari 1798. Dia keturunan bangsawan, dahulu comte sempat menjadi mahasiswa
namun dia tidak mendapatkan Ijazah karena dia dikelurkan. Kemudian dia
bekerjasama dengan Saint-Simont kemudian dia mendapat dorongan study filsafat
oleh Saint-Simon sehingga ia mampu menumbuhkan
pemikiran filsafatnya. Dia memilki daya ingat yang luar biasa sehingga dia
menulis buku dari hasil ingatannya. Pada
tahun 1842 ia menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Course of Positive Philosophy dalam
6 jilid, dan juga karya besar yang cukup terkenal adalah System of Positive Politics. Dari karya System
of positive politics ia mengusulkan adanya agama humanitas, yang
sangat menekankan pentingnya sisi kemanusiaan dalam mencapai suatu masyarakat
positifis. Pada tanggal 5 September 1857 comte meninggal dunia.
2.
Pada abab ke 19 muncul aliran filsafat positivisme,
tokoh aliran ini adalah Auguste Comte. Aliran positivisme ini menolak adanya
metafisika. Sebenarnya ada aliran yang sebelumnya menjadi sebab positivisme ini
ada yaitu aliran empirisme dan Rasionalisme. Menurut
Agus Comte, perkembangan pemikiran manusia baik perorangan maupun bangsa
melalui tiga zaman: yaitu zaman theologies metafisis dan zaman positif.
Asumsi-asumsi ilmu pengetahuan positiv itu ada 3 yang pertama ilmu itu harus
bersifat objektif, yang kedua ilmu pengetahuan hanya berurusan dengan hal-hal
yang berulang kali. Yang ketiga ilmu pengetahuan menyoroti tentang fenomena
atau kejadian alam dari mutualisma simbiosis dan antar relasinya dengan
fenomena yang lain
B.
Saran
Pemakalah
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari
itu pemakalah memohon saran yang bersifat konstruktif agar lebih baik dalam
pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Atang abdul hakim,Beni ahmad soebani.2008.Filsafat Umum dari
Metologi sampai Teologi.Bandung:Cv.pustaka setia
Kaelan. 2004. Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Paradigma
Muzairi. 2009. Filsafat Umum. Yogyakarta: Teras
Syadali, ahmad., Mudzakir. 2004.
Filsafat Umum. Bandung: Pustaka Setia
Acmadi, Asmoro. 1995. Filsafat Umum. Jakarta: PT.Grafindo
Persada
Ash-shadr, Baqir Muhammad. 1993. Falsafatuna. Bandung: Mizan
Ritzer, George., Goodman, J. Douglas, 2004. Teori Sosiologi
Modern. Jakarta: Prenada Media
http://galileo-pmii.tripod.com/artikel/comte.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Auguste_Comte
Tidak ada komentar:
Posting Komentar