Selasa, 18 Juni 2013

RPP tentang Memahami perkembanagan Islam di Indonesia

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan : MAN Popongan Klaten Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Kelas / Seemester : XII/I Pertemuan ke : 2 (kedua) Alokasi Waktu : 1 X 15 menit A. Standar Kompetensi Memahami perkembanagan Islam di Indonesia B. Kompetensi Dasar Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia C. Indicator Pembelajaran a. Siswa dapat menjelaskan proses masuknya Islam di Indonesia b. Siswa dapat menjelaskan proses penyebaran Islam di Indonesia D. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi perkembangan Islam di Indonesia: a. Mampu mengetahui proses masuknya Islam di Indonesia. b. Mampu menjelaskan proses penyebaran Islam di Indonesia. E. Nilai Karakter Yang Dikembangkan Rasa ingin Tahu, bekerja keras, dan tanggungjawab. F. Materi Pembelajaran Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 atau ke-8 M yang bertepatan dengan abad ke-1 atau ke-2 H. Rute yang dilewati adalah jalur Utara dan Selatan. Jalur Utara, dengan rute :Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ; Damaskus – Bagdad – Gujarat – Srilangka – Indonesia Jalur Selatan, dengan rute : Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ; Yaman – Gujarat – Srilangka – Indonesia Daerah yang mula-mula menerima Agama Islam adalah Pantai Barat pulau Sumatera. Dari tempat itu, Islam kemudian menyebar ke seluruh Indonesia. Beberapa tempat penyebarannya adalah : a. Pariaman di Sumatera Barat b. Gresik dan Tuban di Jawa Timur c. Demak di Jawa Tengah d. Banten di Jawa Barat e. Palembang di Sumatera Selatan f. Banjar di Kalimantan Selatan g. Makassar di Sulawesi Selatan h. Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo di Maluku i. Sorong di Irian Jaya Penyebaran Islam di Indonesia yang berjalan secara damai tanpa menimbulkan kekerasan merupakan cerminan hakikat ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil-alamin. Adapun penyebaran Islam yang berjalan damai tersebut menggunakan dua cara, yaitu : Perdagangan dan Perkawinan. G. Metode dan Strategi Metode/Strategi: Ceramah, diskusi,. H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Dan Tahap Pembelajaran Perincian Kegiatan Nilai-nilai Karakter Waktu Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran 2. Guru berdoa bersama-sama dengan siswa 3. Mengecek kehadiran siswa. Dan mendoakan bagi siswa yang sedang sakit. 4. Guru menanyakan sampai dimana pembahasan materi sebelumnya. 5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini. 6. Guru mengawali dengan pre-test kepada siswa. 3 menit Kegiatan Inti Elaborasi Eksplorasi Konfirmasi 1. Guru menguraikan materi pembelajaran 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang bertanya. 3. Guru memberi pertanyaan kepada siswa 4. Guru meminta siswa menjawab perorangan 5. Setelah selesai menjawab siswa disuruh berkelompok dua-dua (berpasangan) 6. Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan bandingkan dengan kelompok lain. 7. Guru memberikan umpan balik terhadap diskusi dikelas 8. Guru dan siswa bersama-sama menyempurnakan hasil diskusi Rasa ingin tahu Tanggung jawab Kerja keras Tanggungjawab 10 menit Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran 2. Refleksi; guru beserta siswa mengungkapkan kesan mengenai pentingnya mempelajari materi tersebut 3. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya adalah…. 4. Guru beserta siswa berdoa dengan esensi agar diberi keberkahan ilmu. 2 menit I. Penilaian 1. Teknik Penilain a. Tes lisan 2. Bentuk instrument a. Tes lisan Indikator pencapaian Bentuk Instrument Soal menjelaskan proses penyebaran Islam di Indonesia Lisan 1. Bagaimana cara proses penyebaran agama Islam di Indonesia? Mengetahui proses masuknya Islam di Indonesia. Lisan 2. Bagaimana cara masuknya islam ke Indonesia? J. Sumber Belajar 1. Sumber belajar a. Buku SKI Jogjakarta, 4 Mei 2013 Mengetahui, Dosen Pembimbing Praktikum Dra. Siti Jauhariyah, M.Pd Muhammad Tasdik NIP. 19670827 199303 003 NIM.10411081 Lampiran 1. Materi Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 atau ke-8 M yang bertepatan dengan abad ke-1 atau ke-2 H. Rute yang dilewati adalah jalur Utara dan Selatan. Jalur Utara, dengan rute :Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ; Damaskus – Bagdad – Gujarat – Srilangka – Indonesia Jalur Selatan, dengan rute : Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ; Yaman – Gujarat – Srilangka – Indonesia Daerah yang mula-mula menerima Agama Islam adalah Pantai Barat pulau Sumatera. Dari tempat itu, Islam kemudian menyebar ke seluruh Indonesia. Beberapa tempat penyebarannya adalah : j. Pariaman di Sumatera Barat k. Gresik dan Tuban di Jawa Timur l. Demak di Jawa Tengah m. Banten di Jawa Barat n. Palembang di Sumatera Selatan o. Banjar di Kalimantan Selatan p. Makassar di Sulawesi Selatan q. Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo di Maluku r. Sorong di Irian Jaya Penyebaran Islam di Indonesia yang berjalan secara damai tanpa menimbulkan kekerasan merupakan cerminan hakikat ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil-alamin. Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan banyak cara, diantaranya yaitu: 1. Melalui perdagangan Pada abad ke 7 M, bangsa indonesia kedatangan para pedagang Islam dari arab, persia, dan india. Hal ini yang menimbulkan hubungan antara dagng antara masyarakat indonesia dan para pedagang Islam. Disamping berdagang, sebagai seorang muslim juga mempunyai kewajiban berdakwah maka para pedagang islam juga menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada prang lain termasuk masyarakat Indonesia. 2. Melalui perkawinan Para pedagang muslim melakukan aktivitas perdagangan dalam waktu yang cukup lama, banyak dari mereka tinggal dalam waktu yang cukup lama dalam suatu daerah. Hubungan komunikasi yang baik ini tidak jarang diteruskan dengan adanya perkawinan antara putri kaum pribumi dengan para pedagang muslim. 3. Politik Seorang raja tentu mempunyai kekusaan dan pengaruh besar dan memegang peran penting dalam proses Isalmisasi. Setelah raja dan rakyat memeluk agama Islam, maka kepentingan politik dilakukan dengan cara perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran agama Islam. 4. Pendidikan Seluruh da’i , ulama, guru-guru agama, ataupun para kyai juga memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam da kebudayaan Islam. Mereka menyebarkan Islam melalui jalur pendidikan yaitu dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. 5. Kesenian Penyebaran Agama Islam melalui kesenian dapat dilakukan dengan mengadakan pertunjukan seni gamelandan wayang. Cara-cara seperti ini dapat ditemukan di Yogyakarta, Solo, Cirebon dan lain-lainnya. 2. Evaluasi karakter siswa Nama Siswa Karakter Rasa ingin tahu Bekerja keras Tanggungjawab Bambang irawan Nur Mujiburrahman Lely Nur Hidayah S Ahmad Sri Murtanto Ahmad Nur Kholis Putri Darmawati Yuli Setia Budi Zakaria Ahmad Aziz AM Novi Widianti

studen government

STUDENT GOVERNTMEN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN POLITIK MAHASISWA I. Pendahuluan A. Latar Belakang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah suatu wadah untuk menjembatani atau memfasilitasi mahasiswa yang memiliki suatu problem dengan birokrat kampus dan sebagai suatu lembaga kepemerintahan mahasiswaan yang menaungi mahasiswa jurusan ataupun mahasiswa fakultasnya. Akhir-akhir ini mahasiswa menilai keberadaan Badan Eksekutif Mahasiwsa (BEM) bisa dikatakan mati atau tiada ada, karena kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan tidak semua mahasiswa tahu dan bisa berkecimpung dalam kegiatan yang di adakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa. Badan Eksekutif Mahasiswa yang termasuk dalam student government,itu memiliki beberapa tugas dan wewenang, akan tetapi pada akhir-akhir ini kurang begitu maksimal dalam menjalankan tugasnya karena kurang solidnya kepengurusan. Dengan adanya pemilihan umum mahasiswa diharapkan adanya perubahan dalam kepengurusan dan kinerja pengurus yang lebih baik dan lebih maksimal dalam menjalankan tugasnya. B. Student Government Student Government secara etimologi adalah kepemerintahan mahasiswa, sedangkan devinisi secara istilah memang tidak ada yang baku atau yang dapat digunakan sebagai standar umum. Dalam konteks UIN Suka, dapat diartikan sebagai suatu system kekuasaan yang diperoleh mahasiswa, dari mahasiswa melalui pemilihan umum dan atau mekanisme lain untuk memperjuangkan aspirasi mahasiswa pada umumnya. Lembaga kepemerintahan mahasiswaan atau student government juga sering dianalogikan sebagai miniature Negara dimana terdapat pemerintah dan raknya sekaligus serta diakui keberadaannya. Lembaga kepemerintahan mahasiswaan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga berada dibawah payung Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Keluarga Besar Mahasiswa (AD/ART KBM) UIN. Student Government dihasilkan secara langsung ataupun tidak langsung dari pagelaran akbar demokrasi kampus yang disebut pemilu mahasiswa (PEMILWA). Demokrasi kampus sangat diperlukan sebagai media pembelajaran politik mahasiswa. PEMILWA diatur dalam UU PEMILWA, sedangkan partai politik diatur dalam UU Partai Politik Mahasiswa.dari pagelaran ini diharapkan menghasilkan pemimpin yang akuntabel, representative, professional dan konsisten memperjuangkan aspirasi mahasiswa. Dalam konteks UIN Sunan Kalijaga, student governmet ini terpetakan ke dalam tiga lembaga yaitu: Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif. Lembaga Eksekutif terdiri dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas/ Jurusan/Program Studi (BEM F/J/PS), Lembaga legislative (Senat Mahasiswa Fakultas/Universitas) dan Lembaga Yudikatif bernama Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM). DEMA sebagai lembaga eksekutif di tingkat universitas mempunyai kewenangan mengajukan RUU pad SEMA Universitas untuk mendapatkan persetujuan bersama. Tugas dari DEMA ialah: a. Melaksanakan dan menjunjung tinggi asa dan tujuan KBM UIN Sunan Kalijaga b. Melaksanakan segala ketetapan KMU c. Merencanakan dan melaksanakan program kerja d. Presiden menjadi penanggung jawab pelaksanaan siding umum KMU e. Presiden wajib menyampaikan laporan pada siding. Di sisi lain, DEMA adalah lembaga instruktif di wilayah politik mahasiswa terhadap BEM F,BEM J, BEM PS dan UKM. Lembaga ini dipimpin oleh seorang presiden mahasiswa hasil PEMILWA yang diusung partai politik mahasiswa. Adapun lembaga eksekutif di tingkatan fakultas, jurusan atau program studi (BEM F/BEM J/ BEM PS) tidak jauh berbeda dengan tugas dan wewenang DEMA, tinggal menyesuaikan di levelnya masing-masing. Lembaga legislative di tingkatan Universitas (SEMA-U) mempunyai kewenangan melakukan koordinasi dengan lembaga legislative ditingkatan fakultas dan merekomendasikandibentuk dan atau dibubarkannya sebuah UKM pada KMU. SEMA-U bertugas: a. Mengawasi Presiden mahasiswa dalam melaksanakan GBHK KBM UIN Sunan Kalijaga dan ketetapan KMU lainnya. b. Memperjuangkan hak-hak mahasiswa secara maksimal dan progresif c. Berkewajiban melaporkan kerja dalam siding paripurna d. Membuat ketetapan-ketetapan kelengkapan organisasi. Keanggotaan SEMA Universitas adalah para kandidat dari partai politik mahasiswa yang terpilih dalam PEMILWA berdasarkan perolehan suara partai dan tidak diperkenankan merangkap jabatan ketua dilingkungan KBM UIN Sunan Kalijaga. Lembaga Student government yang terahir adalah Mahkamah Konstitusi Mahasiswa sebagai lembaga yudikatif yang mempunyai peran sebagai penegak konstitusi dan keadilan sesuai dengan aturan AD/ART KBMU dan diatur tersendiri dalam UU tenang Mahkamah Konstitusi Mahasiswa. Lembaga ini beranggotakan 5 orang hakim konstitusi yang ditetapkan melalui keputusan presiden mahasiswa. Student government merukan ruang pembelajaran yang dialektis dan demokratis sebagai sarana aktualisasi potensi diri. Lembaga ini pada dasarnya dibentuk dengan harapan dapat menjadi penyambung aspirasi mahasiswa atau mediator mahasiswa dengan pihak birokrasi kampus untuk memperkuat bargaining position. C. Kondisi Jurusan Jurusan Pendidikan Agama Islam adalah jurusan yang mahasiswanya paling banyak kuotanya di kampus UIN Sunan Kalijaga, jurusan PAI sendiri adalah jurusan yang paling difaforitkan oleh calon mahasiswa, akan tetapi kebesaran jurusan PAI tidak didukung dengan adanya kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa yang selalu menjadi penyambung atau penengah mahasiswa dengan pihak birokrasi kampus. Ketidak tahuan mahasiwa tentang kepengurusan dan keberadaan BEM Jurusan agak sedikit memberi pengaruh terhadap eksistensi BEM itu sendir, ketidak tahuan itu bisa disebabkan karena kurangnya sosialisasi pengurus BEM dengan para Mahasiswa ataupun mahasiswa yang tidak peduli dengan yang namanya BEM, mahasiswa kebanyakan tidak mau ikut campur tentang adanya suatu kegiatan yang tidak mereka inginkan. Mahasiswa hanya ingin berkonsisten atau hanya ingi fokus terhadap perkuliahan saja. Dengan keadaan mahasiswa yang tidak perduli dengan yang namanya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) jurusan, maka disini akan selalu ada yang namanya ketidak stabilan program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dalam suatu kegiatan seharusnya mahasiswa dengan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa harusnya saling mendukung agar kegiatannya bisa berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Penutup Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) yang pada dasarnya adalah suatu lembaga kepemerintahan mahasiswaan yang menaungi mahasiswa di jurusannya setidaknya melibatkan mahasiswa yang bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan yang di rencanakan oleh pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Semoga kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa yang mendatang akan bila lebih optimal dalam melaksanakan kepengurusannya.

kombinasi rumus keyboard

sedikit sering pengetahuan tentang Kombinasi Rumus Keyboard Kombinasi Fungsi CTRL+N Membuat sebuah dokumen baru CTRL+O Membuka dokumen CTRL+W Menutup dokumen ALT+CTRL+S Memecah jendela dokumen ALT+SHIFT+C Mengembalikan dokumen setelah dipecah CTRL+S Menyimpan dokumen CTRL+B Membuat cetak tebal CTRL+I Membuat huruf miring CTRL+U Membuat huruf bergaris bawah CTRL+SHIFT+< Mengurangi ukuran huruf CTRL+SHIFT+> Memperbesar huruf CTRL+C Menyalin teks atau obyek terpilih CTRL+X Memotong teks atau obyek terpilih CTRL+V Menempelkan teks atau obyek CTRL+Z Membatalkan aksi sebelumnya CTRL+Y Menjalankan lagi aksi terakhir CTRL+F Mencari teks dan item-item khusus ALT+CTRL+Y Mengulangi pencarian (setelah menutup jendela Find and Replace) CTRL+H Mengganti teks, format spesifik, dan item khusus CTRL+G Menuju ke page, bookmark, footnote, tabel, comment, graphic, atau lokasi lain ALT+CTRL+HOME Melakukan penelusuran melalui sebuah dokumen ALT+CTRL+P Mengubah ke print layout view ALT+CTRL+O Mengubah outline view ALT+CTRL+N Mengubah normal view BACKSPACE Menghapus ke kiri satu karakter CTRL+BACKSPACE Menghapus ke kiri satu kata DELETE Menghapus ke kanan satu karakter CTRL+DELETE Menghapus ke kanan satu kata CTRL+SHIFT+F Mengubah font CTRL+SHIFT+P Mengubah ukuran font CTRL+] Menambah ukuran font per 1 point CTRL+[ Mengurangi ukuran font per 1 point CTRL+D Mengubah format karakter (perintah Font, menu Format) SHIFT+F3 Mengubah besar kecilnya huruf CTRL+SHIFT+A Memformat huruf menjadi besar semua (capital) CTRL+SHIFT+W Menggarisbawahi kata tanpa spasi CTRL+SHIFT+D Memberi garis bawah ganda pada teks CTRL+SHIFT+H Membuat teks yang tersembunyi CTRL+SHIFT+K Memformat huruf menjadi huruf besar tetapi berukuran kecil CTRL+EQUAL SIGN Membuat format subscript CTRL+SHIFT+PLUS SIGN Membuat format superscript CTRL+SPACEBAR Menghilangkan format karakter manual CTRL+SHIFT+Q Mengubah font menjadi simbol CTRL+SPACEBAR Menghilangkan format karakter manual CTRL+SHIFT+Q Mengubah font menjadi simbol

Kamis, 13 Juni 2013

managemen pembiayaan pendidikan

Nama :Muhammad Tasdik NIM :10411073 Mata Kuliah :Managemen Pendidikan Mangemen Pembiayaan Pendidikan Managemen pembiayaan pendidikan merupakan proses pengaturan dan pengelolaan biaya secara efektif dan efisien dalam usaha pembiayaan pendidikan. Biaya pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan, proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa ada dukungan dari pembiayaan pendidikan. Pembiayaan pendidikan adalah sebagai nilai rupiah dari seluruh sumber daya (input) yang digunakan untuk suatu kegiatan pendidikan. Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisa sumber, tetapi juga menggunakan dana secara efisien. Semakin efisien sistem pendidikan itu semakin kurang pula dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuannya dan lebih banyak yang dicapai dengan anggaran yang tersedia. Untuk terselenggaranya suatu pendidikan, diperlukan pembiayaan yang bersumber baik dari pemerintah, orang tua murid, masyarakat, maupun institusi-institusi lainnya seperti organisasi regional maupun internasional. Manajemen Pembiayaan dalam lembaga pendidikan berbeda dengan manajemen pembiayaan perusahaan yang berorientasi profit atau laba. Organisasi pendidikan dikategorikan sebagai organisasi publik yang nirlaba (non profit). Oleh karena itu, managemen pembiayaan memiliki keunikan sesuai dengan misi dan karakteristik pendidikan. Penerapan peraturan dan sistem manajemen pembiayaan yang baku dalam lembaga pendidikan tidak dapat disangkal lagi. Permasalahan yang terjadi didalam lembaga terkait dengan manajemen pembiayaan pendidikan diantaranya sumber dana yang terbatas, pembiayaan program yang serampangan, tidak mendukung visi, misi, dan kebijakan sebagaimana tertulis didalam rencana strategis lembaga pendidikan. Disatu sisi, lembaga pendidikan perlu dikelola dengan tata pamong yang baik (good governance), sehingga menjadikan lembaga pendidikan yang bersih dari berbagai malfungsi dan malpraktik pendidikan yang merugikan pendidikan. Dalam perencanaan pembiayaan, terlebih dahulu harus memahami jenis-jenis biaya dalam istilah pembiayaan. Jenis-jenis biaya tersebut yaitu: 1. Biaya langsung (direct cost) Merupakan biaya pendidikan yang diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah sebagai suatu lembaga meliputi biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan proses belajar mengajar, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri. 2. Biaya tidak langsung (indirect cost) Biaya tidak langsung merupakan keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang, yang dikorbankan oleh siswa selama belajar. Istilah lain yang berkenaan dengan dua sisi anggaran yakni penerimaan dan pengeluaran. Anggaran penerimaan merupakan pendapatan yang diperoleh rutin setian tahun oleh sekolah dari berbagai sumber resmi. Anggaran dasar pengeluaran merupakan jumlah uang yang dibelanjakan setiap akhir tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan di sekolah. Dalam mengukur biaya pendidikan ada yang dinamakan sebagai total cost dan unit cost. Total cost merupakan biaya pendidikan secara keseluruhan. Sedangkan unit cost adalah biaya satuan per peserta didik. Untuk menentukan biaya satuan terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan makro dan mikro. Pendekatan makro mendasarkan perhitungan pada keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana kemudian dibagi jumlah murid. Sedangkan pendekatan mikro berdasarkan pada alokasi pengeluaran per komponen pendidikan yang digunakan peserta didik. Untuk menyusun suatu perencanaan pembiayaan atau yang bisa disebut dengan rencana anggara, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain: 1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran. 2. Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa, dan barang. 3. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab uang pada dasarnya merupakan pernyataan financial.

RPP ASMAUL HUSNA 1 LEMBAR KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Untuk BDR . Satuan Pendidikan           : SMP NEGERI 16 YOGYAKARTA Mata Pelajaran                ...