SOSIALISASI
PESERTA DIDIK
Makalah
Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu
Mata
Kuliah : Sosiologi Pendidikan
Dosen
Pengampu: Dr. Sabarudin, M. Si

OLEH:
MUHAMMAD
TASDIK (10411073)
V
PAI-B
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGRI SUNAN KALI JAGA
YOGYAKARTA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
merupakan suatu lembaga dimana proses sosialisasi terhadap peserta didik itu
terbentuk. Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan serta
moral peserta didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi perubahan
pengetahuan, sikap, ketrampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada
generasi muda. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola
kelakukan yang diharapkan oleh masyarakat.
Kita
sepakat bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing bagi kita, terlebih
lagi kita bergerak di bidang pendidikan. Juga pasti kita sepakat bahwa
pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan
ini dialami oleh semua manusia dari
semua golongan.
B. RUMUSAN
MASLAH
A. Apa
Pengertian Sosialisasi?
B. Apa
Sosialisasi di Sekolah?
C. Apa
Kesulitan dari Sosialisasi?
C. Tujuan
penulisan
Dalam pembuatan karya ilmiah tidaklah mungkin tidak
ada yang namanya tujuan yang melatar belakangi, dalam bagian ini saya akan
sedikit menguraikan beberapa tujuan dari pembuatan makalh ini.
1. Memeberikan
wawasan terhadap Mahasiswa tentang pengertian Sosialisasi.
2. Memberikan
pemahaman terhadap Mahasiswa apa kesulitan- kesulitan yang di hadapi pada saat
Sosialisasi pada peserta didik.
3. Memberikan
pemahaman terhadap Mahasiswa tentang maksud dari Sosialisasi dalam sekolah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sosialisasi
sosialisasi
merupakan salah satu topik kajian yang dipelajari secara serius. Mengingat arti
sosialisasi itu sendiri merupakan proses alamiah yang membimbing individu untuk
mempelajari, memahami dan mempraktikkan nilai-nilai, norma-norma, pengetahuan serta
keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat, sosialisasi memiliki urgensi yang
begitu kuat terhadap keberlangsungan pendidikan bagi individu sebagai anggota
masyarakat. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana
seharusnya seseorang bertingkah laku di tengah- tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya. Proses sosialisasi membawa seseorang dari keadaan belum
tersosialisasi menjadi masyarakat dan beradab. Melalui sosialisasi, seseorang
secara berangsur-angsur mengenal persyaratan-persyaratan dan tuntutan- tuntutan
hidup di lingkungan budayanya.[1]
Sosialisasi
adalah soal belajar. Dalam proses sosialisasi individu belajar tingkah laku,
kebiasaan serta pola-pola kebudayaan lainnya. Segala sesuatu yang dipelajari
anggota masyarakat lainnya, secara sadar apa yang diajarkan oleh orang tua,
saudara, dan di sekolah kebanyakan diberikan oleh gurunya. Dengan tak sadar ia
belajar dengan mendapatkan informasi secara incidental dalam berbagai situasi sambil
mengamati kelakuan orang lain, membaca buku dan mendengar percakapan orang
lain.[2]
karena pentingnya pembahasan sosialisasi, maka
secara khusus para ahli memfokuskan perhatian studinya guna mengungkap arti
sosialisasi sesuai dengan titik tolak dan sudut pandang yang berbeda-beda.
Tokoh-tokoh seperti Kimbal Young, R.S. Lazarus, Havigurst, Naugarten, Thomas Ford
Hoult serta George Herbert Mead mengemukakan pengertian sosialisasi mencakup:
1. Proses
sosialisasi adalah proses belajar. Yaitu suatu proses akomodasi di mana individu menahan, mengubah impulsimpuls
dalam dirinya lalu diikuti oleh upaya pewarisan cara hidup atau kebudayaan
masyarakatnya,
2. Dalam proses sosialisasi itu individu
mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, nilai-nilai dan tingkah laku dalam
masyarakat di mana ia hidup.
3. semua
sikap dan kecakapan yang dipelajari dalam proses sosialisasi itu diswusun dan
dikembangkan secara sistematis dalam pribadinya.
Dengan
proses sosialisasi individu berkembang menjadi suatu pribadi atau makhluk
sosial. Pribadi atau makhluk sosial ini merupakan kesatuan integral dari
sifat-sifat individu yang berkembang melalui proses sosialisasi, hal mana yang
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain dalam masyaraat.
B. Sosialisasi di Sekolah
Sekolah memang menjadi tempat dan menjadi peran
penting dalam proses sosialisasi anak, walaupun sekolah merupakan salah satu
lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak.
Anak mengalami
perubahan dalam kelakuan sosial seteklah anak itu masuk ke sekolah. Di rumah ia
hanya bergaul dengan orang-orang yang terbatas jumlahnya, terutama dengan
saudara-saudaranya dan anak-anak tetangganya. Dirumah suasananya bercorak
informal dan banyak kelakuan yang diizinkan menurut suasana rumahnya, banyak
sedikit anak itu dimanjakan oleh keluarganya.
Di sekolah anak
mengalami suasana yang berbeda, ia bukan lagi menjadi anak yang istimewa yang
diberi perhatian khusus oleh gurunya, melainkan hanya salah seorang di antara
puluhan siswa lainnya didalam kelas itu sendiri. Guru tidak mungkin memberikan
perhatian banyak kepadanya karna harus mengutamakan kepentingan kelas sebagai
keseluruhannya. Dengan suasana kelas yang sedemikian, anak itu melihat dirinya
sebagai salah seorang di antara anak- anak lainnya. Demikian juga dengan rasa
egosentrisme berkurang dan di gantikan oleh kelakuan yang bercorak sosial.[3]
Sekolah
merupakan lembaga tempat anak mendapatkan pendidikan intelektual, yakni
mempersiapkan anak untuk sekolah yang lebih lanjut. Oleh sebab itu cukup
penting dan berat, maka perhatian sekolah sebagian besar ditujukan kepada aspek
intelektual.
Dalam
perkembangan fisik dan psikologis anak, selanjutnya anak itu memperoleh
pengalaman- pengalaman baru dalam hubungan sosialnya dengan anak- anak lain
yang berbeda status sosialnya.
C. Kesulitan
Sosialisasi
Proses Sosialisasi tidak selamanya
berjalan lancer karena adanya sejumlah kesulitan- kesulitan:
a. Ada
kesulitan komunikasi, bila anak tidak mengerti apa yang diharapkannya, atau tak
tahu apa yang diinginkan oleh masyarakat atau tuntutan kebudayaan tentang
kelakuannya. Hal ini akan terjadi bila anak itu tak memahami lambing-lambang
seperti bahasa, isyarat, dan sebagainya.
b. Adanya
pola kelakuan yang berbeda- beda atau yang bertentangan. Masyarakat modern
terpecah-pecah dalam berbagai sector atau kelompok yang masing-masing menuntut
pola kelakuan yang berbeda-beda. Orang tua mengharapkan agar anak jujur.
Walau demikian
tiap orang harus berusaha menyesuaikan diri dengan berbagai situasi sosial,
sering juga yang bertentangan normanya. Bila pertentangan itu tajam dan
individu tak mampu menyesuaikan diri maka ada kemungkinan ia akan mengalami
gangguan psikologis atau sosial.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpula
sosialisasi
merupakan salah satu topik kajian yang dipelajari secara serius. Mengingat arti
sosialisasi itu sendiri merupakan proses alamiah yang membimbing individu untuk
mempelajari, memahami dan mempraktikkan nilai-nilai, norma-norma, pengetahuan
serta keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat.
Sekolah
adalah tempat anak-anak untuk mencari intelektual, karna di sekolah anak itu
berbeda ketika dia ada di rumah.anak disini di tuntut untuk mandiri dan tidak
manja terhadap fasilitas yang ada pada kedua orangtuanya.
B. Saran
Dengan adanya dan dipresentasikannya
makalah ini diharapkan mahasiswa PAI UIN SUNAN KALIJAGA sebagai calon pendidik
dapat mengetahui bagaimana cara bersosialisasi dengan peserta didik yang baik
dan bertanggung jawab sebagai pendidik. Sehingga terciptanya proses belajar
mengajar yang baik dan membuahkan hasil yang maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Ravik Karsidi, Sosiologi
pendidikan, Solo : UNS Press & LPP UNS, 2005
Nasution, sosiologi
pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara:2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar