Pengertian Organisasi
Organisasi
berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian
organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada
perbedaan yang prinsip, sehingga dapat saya simpulkan bahwa organisasi
merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka
mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Dan
pada prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a. Orang-orang (sekumpulan orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai.
Pengertian Manajemen
Sedangkan
Pengertian Manajemen dari beberapa literature sebagai berikut : Menurut
Goerge R. Terry dan Leslie W. Rue dikemukakan bahwa : Manajemen adalah suatu
proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata.
Menurut
James A F Stoner dalam bukunya Management, diungkapkan bahwa: Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
T.
Hani Handoko menyimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan
sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan
mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau
kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan
(controlling).
Dengan demikian, manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang
sudah ditetapkan.
Tugas Manajemen Organisasi
Secara
khusus manajemen organisasi mempunyai dua tugas utama yaitu efektivitas dan
efisiensi, dimana : Pertama, effective is to do the right something.
Dimana efektif merupakan pencapaian tujuan atau target. Kedua, efficiens
is to do the something right sedangkan efisien adalah cara dalam mencapai
tujuan atau taget tersebut dengan memperkecil pengeluaran atau
pemborosanSehingga dalam menjalankan roda organisasi dengan menggunakan sedikit
mungkin sumberdaya namun mencapai tujuan yang maksimal.
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
- PERENCANAAN
(PLANNING).Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,
fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
- PENGORGANISASIAN
(ORGANIZING). Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
- PENGARAHAN
(DIRECTING). Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang
dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
- PENGEVALUASIAN
(EVALUATING). Pengevaluasian adalah proses pengawasan dan pengendalian
performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk
menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan,
kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Prinsip Manajemen
Organisasi
Prinsip
dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum
yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Dalam hubungannya
dengan manajemen, prinsip-prinsip bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu di
pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-sitauasi yang
berubah. Prinsip manajemen ini disusun oleh Henry Fayol, seorang industrialis
Perancis. Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of management)
yaitu:
- PEMBAGIAN
KERJA (DIVISION OF WORK). Pembagian kerja harus disesuaikan dengan
kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh
karena itu, dalam penempatan orang
harus menggunakan prinsip the right man in the right place.
Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan
atas dasar like and dislike. Dengan adanya prinsip the right man
in the right place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan,
kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi
penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh
kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan
pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan
menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik
tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
- WEWENANG
DAN TANGGUNG JAWAB (AUTHORITY AND RESPONSIBILITY). Setiap orang
dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang
melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang
sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil
pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya. Tanggung jawab terbesar
terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada
orang, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai
wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer
puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada
padanya merupakan bumerang.
- DISIPLIN
(DISCIPLINE). Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat
dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka
disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat
menanamkan disiplin terhadap disrinya sendiri sehingga mempunyai tanggung
jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan weweanng yang ada padanya.
- KESATUAN
PERINTAH (UNITY OF COMMAND). Dalam melakasanakan pekerjaan, orang harus
memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat
dijalankan dengan baik. Orang harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung
jawab sesui dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari
manajer lain kepada serorang orang akan merusak jalannya wewenang dan
tanggung jawab serta pembagian kerja.
- KESATUAN
PENGARAHAN (UNITY OF DIRECTION). Dalam melaksanakan tugas-tugas dan
tanggung jawabnya, orang perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan
pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan
tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa
saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang
berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana orang
mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus
mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi
kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak
dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin,
serta kesatuan perintah.
- MENGUTAMAKAN
KEPENTINGAN ORGANISASI DI ATAS KEPENTINGAN SENDIRI. Setiap orang harus
mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam
itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan
berjalan dengan loancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik. Setian
orang dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi
apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung
kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian
kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila
setiap orang merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang
tinggi.
- PENGHARGAAN
INDIVIDU. Penghargaan bagi orang merupakan kompensasi yang menentukan
terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Orang yang diliputi perasaan cemas
dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya
sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena
itu, dalam prinsip penghargaan harus dipikirkan bagaimana agar orang dapat
bekerja dengan tenang. Sistem penghargaan harus diperhitungkan agar
menimbuulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga orang berkompetisi
untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more
prestige (upaya lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama
untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan
menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan
tidak disiplin.
- PEMUSATAN
(CENTRALIZATION). Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung
jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang
yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan
berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk
menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan
wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation
of authority)
- HIRARKI
(TINGKATAN). Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila
pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan
hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer
puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka
setiap orang akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan
dari siapa ia mendapat perintah.
- KETERTIBAN
(ORDER). Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama
karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau
atau tegang. Ketertiban dalam suatu
pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh orang, baik atasan maupun bawahan
mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin
sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
- KEADILAN
DAN KEJUJURAN. Keadilan dan kejujuran merupakan
salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan
dan kejujuran terkait dengan moral orang dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan
kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki
wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan
wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran
pada bawahannya.
- STABILITAS
KONDISI ORANG. Dalam setiap kegiatan kestabilan orang harus dijaga
sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan
orang terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya
ketertiban dalam kegiatan. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya
memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak
terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan
goncangan dalam bekerja.
- PRAKARSA
(INISIATIVE). Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan
daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang
berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam
prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman
seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari orang harus
dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain,
karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap
prakarsa orang merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja.
Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang
hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan orangnya.
- SEMANGAT
KESATUAN, SEMANGAT KORPS. Setiap orang harus memiliki rasa kesatuan, yaitu
rasa senasib sepenanggyungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang
baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap orang mempunyai
kesadaran bahwa setiap orang berarti bagi orang lain dan orang lain sangat
dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu
melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer
yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction
de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar